Thursday 13 April 2023

Istiqomah Menjadi Pengemban Dakwah Masa Kini


Menjadi pengemban dakwah pasti penuh dengan tantangan dan ritangan. Banyak upaya jahat dalam menghadang dakwah Islam seperti upaya musuh – musuh Islam menyebarkan opini buruk kepada dakwah Islam dan para pengembannya. Sesungguhnya setiap Muslim secara tegas diperintahkan untuk menunaikan sekaligus menegakkan setiap kewajiban syariat yang dibebankan atas dirinya. Ia haram meninggalkan ataupun melalaikannya. Dengan kata lain, setiap Muslim secara tegas diperintahkan untuk senantiasa bersikap teguh dan konsisten dalam menjalankan setiap kewajibannya. Jika tidak, ia berdosa di hadapan Allah. Sebab, tidak diragukan lagi, bahwa bersikap teguh dan konsisten di dalam menunaikan kewajiban syariat apa pun hukumnya adalah wajib. Di antara banyak kewajiban syariat bagi seorang Muslim adalah mengemban dakwah.

Kita dapat melihat bagaimana keteguhan Nabi saw. dan para Sahabat dalam berdakwah serta kesabaran mereka dalam menanggung semua cobaan berakhir dengan kemenangan.

Semakin kuat penentangan orang kafir, semakin bertambah pula kekuatan Nabi saw. dan para Sahabat. Semakin kuat penghadangan orang kafir terhadap dakwah Nabi saw., semakin dekat pula pertolongan Allah SWT. Semakin orang-orang kafir mempersulit dakwah, semakin mudah bagi Nabi saw. dan para Sahabat meraih kemenangan.

Atas dasar itu, para pejuang syariah dan Khilafah harus selalu meneladani Rasulullah saw. dan para Sahabat dalam mengemban dakwah Islam. Di antara perkara-perkara yang harus diperhatikan oleh para pengemban dakwah agar senantiasa menjadi pengemban dakwah yang istiqomah adalah:

1. Memurnikan niat. Ketulusan ini erat kaitannya dengan niatan. Apabila niatan benar karena Allah SWT, tentunya amal perbuatan juga sampai kepada Allahu Rabbi. Tetapi jika niatnya keliru, mungkinkah amal ibadah tersebut diterima Allah? Mungkinkah dakwah akan berhasil jika niatnya tidak tulus dan lurus? Mungkinkah dakwah mampu istiqamah jika niatnya tidak lillah?” Maka jika niatnya lurus, kegagalan dakwah tidak akan pernah bisa menyurutkan langkahnya dalam berdakwah. Begitu juga, ketika dia memenangkan medan dakwah, tidak akan membuatnya sombong dan jemewa/angkuh. Inilah jika dakwah murni dan lurus karena Allah SWT. Ketulusan dalam dakwah tidak akan pernah mengkhianati hasil di hadapan Allah SWT. Ketulusan dakwah yang akan membuat menang di hadapan Allah SWT.

2. Berdoa minta pertolongan Allah SWT, agar diistiqamahkan dalam dakwah dan tidak gampang futur. Sebagaimana doa yang ada dalam surah Ali Imran ayat 8.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚاِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami; dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi”

Sebagai manusia yang lemah dan terbatas, seharusnya hal itu disadari, sehingga untuk mampu istiqamah dan mengolah hati agar senantiasa lurus di jalan Islam, mohon kepada Allah SWT. Doa adalah otaknya ibadah, alangkah lancar dan mudahnya hidup jika senantiasa mengawali apa pun dengan berdoa kepada Allah SWT. Dengan berdoa, hati juga menjadi ringan ketika menghadapi hasil yang tidak sesuai harapan.

3. Memelihara keikhlasan, konsistensi, keteguhan dan kesabaran. Dalam keadaan sesulit apapun, juga sekeras apapun orang-orang kafir dan antek-anteknya memusuhi dakwah dan pengembannya, pejuang sejati tidak akan pernah surut ke belakang. Sekuat apapun penentangan masyarakat terhadap dirinya tidak pernah sanggup menghentikan perjuangan mereka menegakkan syariah dan Khilafah.

4. Percaya kepada janji Allah SWT. Sungguh tegaknya Khilafah Islamiyyah merupakan salah satu janji Allah SWT kepada kaum Mukmin. Iman terhadap janji Allah, tanpa disusupi keraguan sedikit pun akan membajakan tekad, menguatkan visi dan mengokohkan hati. Percaya pada janji Allah bagaikan bahan bakar yang mampu menyalakan api tanpa henti.

5. Membina kesabaran, istiqomah dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan kewajiban yang telah dibebankan Allah SWT kepada dirinya. Pasalnya, perjuangan menegakkan Khilafah Islamiyah hanya akan tetap berlangsung tatkala di dalam diri pengemban dakwah telah terpatri sifat sabar, istiqomah dan jaddiyah fi al- ‘amal.

6. Meyakini sepenuhnya bahwa tatkala ia menolong agama Allah SWT dengan tulus ikhlas, niscaya Allah SWT akan menolong mereka dan memantapkan kedudukan mereka.

7. Memiliki Amanah dalam dakwah. Sesungguhnya ketika seseorang memiliki amanah dalam dakwah, akan menjaga dirinya tetap istiqomah dalam barisan perjuangan islam.

8. Selalu dalam jamaah (komunitas/kelompok) dakwah. “Agar senantiasa istiqamah, berkumpulah dan berdakwahlah secara berkelompok. Agar senantiasa bisa saling menguatkan. Nah, ketika dalam satu jamaah ada berbagai karakter, harus mampu bersabar dengan teman-teman satu tim. Karena namanya manusia tak luput dari kesalahan. Jika keliru diingatkan, jika benar didukung. Jika berbeda pendapat dan samasama benarnya ya saling menghargai dan menempatkan diri,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Pengemban dakwah harus mengerahkan segala upaya dan berjuang untuk melanjutkan kehidupan Islam dengan mendirikan Negara Khilafah Rashidah yang berjalan di atas metode kenabian.


0 comments:

Post a Comment