Thursday 23 November 2017

Kuliahmu Bukan Sekedar Meraih Gelar Sarjanamu



Sudah 3 tahun kuhabiskan masa mahasiswaku di bangku kuliah S1. Waktu tak terasa menemani, rasanya baru kemarin saya dikenalkan dengan dunia intelektual yang mengedepankan keilmuan dalam persaingan di dalamnya. Singkatnya masa kuliah takkan berarti bagi mereka yang hanya bertujuan mencapai gelar sarjana, tapi bagi mereka yang mencari keilmuan maka waktu kuliah itu akan terasa sangat singkat.

Kuliah itu bukan soal lulus cepat, tapi soal ilmu yang didapat. Lulus lalu mendapat gelar sarjana bukanlah hasil kuliah yang utama, sebab hasil kuliah itu ditentukan dari seberapa keras anda menuntut ilmu bukan seberapa keras anda mengerjakan skripsi atau tugas akhir kuliah.

Pernah dengar berita tentang rektor UNJ dicopot sementara gara-gara penyelewengan program akademik, termasuk kasus plagiarisme di tingkat doktoral yang melibatkan lulusan berstatus pejabat negara. Saya tidak ingin singgung rektornya, atau almamater kampusnya, tapi coba lihat para lulusan hasil dari ‘ulah’-nya. Maka wajar jika tata kelola negeri ini banyak yang salah pengendalian atau kurangnya aturan karena pejabatnya (tidak semua ya) berkualitas ijazah palsu.

Hal mengerikan itu pun bisa terjadi kepada mereka yang (mungkin) ijazah mereka asli, tapi karena mengejar lulus mereka lupa berpikir “Sudah layakkah kapasitas saya di masyarakat saat saya dipandang sebagai seorang sarjana?”. Mungkin ilmu yang menjadi tanggungjawab anda hanya akan berimbas kepada diri anda, tapi peran kita di masyarakat saat dikecewakan tidak hanya akan berimbas kepada diri kita.

Bisa jadi ilmu anda saat berada di kampus bermanfaat, belum tentu ilmu itu bisa diaplikasikan di masyarakat. Logikanya, lihat berapa orang yang lulus kuliah setiap tahunnya, mungkin ribuan. Lihat berapa orang yang dipandang bermanfaat ilmu kuliahnya di masyarakat, mungkin beberapa. Artinya lulus kuliah itu mudah jika dibandingkan mempertanggungjawabkan ilmu kuliah yang besar. Jangan sampai kita terlena mengejar sesuatu yang mudah, tapi lupa dan menyesal saat dihadapkan dengan sesuatu yang besar.

Lalu apakah lulus cepat itu salah? Tidak. Justru lebih baik karena mengurangi beban atas keberadaanmu saat masih kuliah. Baik beban bagi orang tua mu membiayai kuliah, maupun beban kampusmu yang harus menampung keberadaan mahasiswa lama.

Kira-kira apa bedanya antara mahasiswa yang sudah lulus dengan yang belum lulus? Jika perbedaannya hanya gelar, maka rugi anda kalau kuliah masih mengejar sekedar gelar dunia. Lalu perbedaannya apa? Apakah kerja? Belum tentu, karena ada saja orang yang kuliah sambil kerja. Lalu apa? Bedanya kalau masih kuliah kita masih punya kesempatan bebas menyelami dunia keilmuan dan lingkungan intelektual, sedangkan jika sudah lulus maka apa hak kita untuk bisa belajar di kampus. Ingin diskusi akan dibatasi, ingin konsultasi kepada dosen akan diabaikan, semuanya terbatas karena kalian sudah bukan lagi mahasiswa.

Mari jadi mahasiswa yang siap mempertanggungjawabkan ilmu kita, bukan gelar kita. Tidak semua orang yang ditokohkan oleh masyarakat memiliki titel panjang dan gelar bergengsi. Terkadang hanya berguru kepada seorang imam di pedalaman dan menghabiskan waktu pulangnya dengan mengajarkan ilmu itu, rupanya bisa membawa diri dia menjadi orang berpengaruh di masyarakat. Seandainya seorang Ibnu Taimiyah memiliki gelar sarjana, mungkin baginya skripsi hanyalah hasil kecil dari sekian besar karyanya. Adakah kalian hafal gelar seorang Marx Zuckerberg? Atau seorang Steve Jobs? Bahkan lulus kuliah pun tidak. Yang masyarakat tahu bukan gelarnya namun karyanya, sedangkan karya itu lahir dari hasil pembelajarannya, bukan hasil skripsi atau gelar serjananya.

Banyaknya sarjana menganggur karena mereka belum mengerti arti survive yang sebenarnya. Seandainya mereka punya cukup ilmu maka hal itu adalah modal besar baginya untuk mengexplore peluang pekerjaan. Lulus kerja akan berorientasi cari kerja, membina rumah tangga, dsb. Kelak kamu akan menyesal banyak waktu luangmu saat kuliah yang tidak dimanfaatkan untuk mencari ilmu sedangkan waktu sisa hidupmu terpaksa kau habiskan demi memenuhi kebutuhan hidupmu. Maka manfaatkan masa kuliahmu sebelum habis masa kuliahmu untuk bebas menuntut ilmu.

0 comments:

Post a Comment