Monday 30 October 2017

Mengapa Allah Tidak Segera Menyiksa Orang-Orang Kafir?



Tadabbur Surat Asy Syu'ara Ayat 204

أَفَبِعَذَابِنَا يَسۡتَعۡجِلُونَ ٢٠٤ 

204. Maka apakah mereka meminta supaya disegerakan azab Kami

Asbabun Nuzul
QS Asy-Syu'ara', 26: 205-207

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Abu Jahdan bahwasannya ayat ini turun berkenaan dengan pertanyaan para sahabat kepada Rasulullah yang pada saat itu sedang gelisah. Beliau pun bersabda, ”Bagaimana tidak, aku melihat musuhku kelak berasal dari umatku sendiri?" Maka dari itu, turunlah kedua ayat ini dan jiwa beliau pun menjadi tenang. (Lubabun Nuqul: 149)


Khazanah Pengetahuan

Mengapa Allah Tidak Segera Menyiksa Orang-Orang Kafir?

”Bukankah mereka yang meminta agar azab Kami dipercepat?“ QS Asy-Syu'ara, 26: 204

Salah satu rahasia yang diungkapkan dalam Al-Qur'an adalah bahwa manusia tidak segera dibalas atas perbuatan buruk yang mereka lakukan, tetapi siksa tersebut ditangguhkan hingga waktu tertentu. Hal ini termaktub dalam QS Fatir, 35: 45 dan QS Al-Kahf,18: 58.

Banyak orang yang tidak segera dibalas atas perbuatan buruk mereka membuat mereka beranggapan tidak akan pernah diminta tanggung jawab atas perbuatan jahatnya hingga tidak mau bertobat, merasa menyesal, dan memperbaiki kesalahan serta semakin menambah keangkuhan mereka. Mereka tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan akan menyebabkan datangnya azab yang semakin berat di akhirat kelak (QS Ali 'Imran, 3: 178).

Inilah penangguhan yang diberikan Allah untuk menguji manusia. Namun, ada waktu yang telah ditetapkan Allah untuk membalas apa yang mereka perbuat. Ketika waktu yang ditetapkan tiba, waktu itu tidak dapat ditunda atau dipercepat, meski hanya sesaat. Setiap orang pasti akan memperoleh balasan, seperti tertera dalam QS Taha, 20: 129.

”Dan kalau tidak ada suatu ketetapan terdahulu dari Tuhanmu serta tidak ada batas yang telah ditentukan (ajal), pasti (siksaan itu) menimpa mereka. Dan Aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka. Sungguh rencana-Ku sangat teguh." (QS Al-Anfal 8: 68). (Harun Yahya. Beberapa Rahasia dalam Al Qur’an, 2004) 


Tafsir At Tabari


Pada ayat-ayat sebelumnya Allah menjelaskan perdebatan yang terjadi antara para nabi dan kaumnya, serta menjelaskan bahwa Dia membinasakan para pendusta. Kesudahannya, kemenangan ada di pihak para rasul-Nya yang bertakwa karena telah menjadi sunah-Nya dalam setiap pertarungan antara hak dan batil, yang hak itulah yang menang sekalipun harus memakan waktu yang lama. Di sini terdapat penawar hati bagi Rasulullah saw. dan janji bahwa sekalipun beliau dianiaya oleh kaumnya serta menerima berbagai kekerasan dari mereka, namun pada akhirnya kemenangan pasti beliau raih.

Pada rangkaian ayat-ayat ini (192-212) Allah menutup kisah para nabi terdahulu, dengan menjelaskan bahwa Al-Qur'an yang menyajikan kisah-kisah itu adalah wahyu dari Allah yang diturunkan kepada hamba dan rasui-Nya.

Orang-orang Quraisy yang durhaka, mereka tidak mengimani Al-Qur'an dan menentangnya hingga azab Allah datang kepada mereka secara tiba-tiba, sedang mereka tidak menyadarinya.

Pada ayat ini diisyaratkan bahwa setelah Nabi saw. mengancam mereka dengan azab, mereka berkata, "Hingga kapan kamu mengancam kami dengan azab itu? Kapan azab itu terjadi?" Maka itu pada ayat ini seolah Allah berfirman, "Mengapa mereka meminta azab Kami segera diturunkan. Padahal mereka telah mengetahui dengan jelas, bagaimana Kami menyiksa umat, generasi dan kaum-kaum terdahulu?.“ (Tafsir At-Tabari, jilid XVIII, 2001: 650)


Tafsir Ibnu Kasir

Maksud ayat Bukankah mereka yang meminta agar azab Kami dipercepat? adalah mereka sebelumnya mengingkari ajaran Allah Swt. yang dibawa oleh utusan Nya implikasi dari keingkaran tersebut, mereka menantang? "utusan Allah Swt. untuk menunjukkan kebenaran risalah yang dibawanya. Seolah-olah mereka ingin ditunjukkan tentang azab Allah Swt. Sebagaimana disebutkan pada ayat yang iain sebagai berikut,

(Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, 'Ya Allah, jika (AI Qur‘an) ini benar (wahyu) dari Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih (QS Al-Anfal, 8: 32)

Dan (Dan mereka meminta kepadamu agar segera diturunkan azab kalau bukan karena waktunya yang telah ditetapkan niscaya datang azab kepada mereka, dan (azab itu) pasti: akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedang mereka tidak menyadarinya. Mereka meminta kepadamu agar segera diturunkan azab. Dan sesungguhnya neraka Jahanam itu pasti meliputi orang-orang kafir) (QS Al-Ankabut, 29:53-54) (Al Misbah AI-Munir fi Tahzib Tafsir Ibnu Kasir, 1999: 788)


Hadits Sahih

Dari Humaid bin Abdur Rahman dia berkata, "Saya mendengar Mu'awiyah sewaktu dia berkhutbah mengatakan, 'Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, 'Barang siapa yang dikehendaki Allah dalam kebaikan, maka Allah menjadikannya pandai agama. Saya ini hanya pembagi (penyampai wahyu secara merata), dan Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahamulia memberi (pemahaman). (HR Bukhari, 55)

0 comments:

Post a Comment