Tuesday 31 October 2017

Ganjaran Atas Kedzaliman Karena Membela Agama Allah SWT



Tadabbur Surat An Nahl Ayat 41

وَٱلَّذِينَ هَاجَرُواْ فِي ٱللَّهِ مِنۢ بَعۡدِ مَا ظُلِمُواْ لَنُبَوِّئَنَّهُمۡ فِي ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗۖ وَلَأَجۡرُ ٱلۡأٓخِرَةِ أَكۡبَرُۚ لَوۡ كَانُواْ يَعۡلَمُونَ ٤١ 

41. Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui


Khazanah Pengetahuan

Membela Agama Allah


Orang beriman harus menghargai setiap saat dalam hidupnya untuk dekat kepada Allah dan melaksanakan kehendak-Nya. Jika alat ini berubah menjadi tujuan yang dilakukan oleh orang-orang ingkar ia segera berada dalam bahaya besar.

Orang-orang beriman hidup hanya untuk satu sebab, yaitu menyembah Allah dan karenanya mereka meninggalkan keduniawian.

Orang-orang beriman menjual jiwa dan hartanya kepada Allah dan tidak ada lagi hak baginya. Seluruh hidupnya dibaktikan di jalan yang Allah perintahkan. Jika Allah mengaruniai mereka, mereka akan bersyukur, dan jika mereka diperintahkan berjihad di jalan-Nya, mereka tidak merasa ragu sedikit pun, bahkan jika mereka mengetahui bahwa mereka sedang menuju kematian.

Orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya tidak akan lalai pada kepuasan pribadi dan tidak ada sesuatu pun di Bumi ini yang dapat mencegahnya dari berjihad dijalan Allah.

Mereka mampu meninggalkan keindahan nikmat Allah dan menyerahkanjiwa mereka tanpa ragu-ragu. Sebaliknya, orang-orang ingkar tidak akan menjual harta dan jiwa mereka kepada Allah. Kekurangan iman seperti ini akan dicatat dan dibalas dalam kehidupan mendatang.

”Katakanlah, 'Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (QS At-Taubah, 9: 24)

Keimanan yang sangat kuat pada diri para sahabat Nabi Muhammad saw. membuat mereka tidak pernah menolak pertempuran. Sebaliknya, beberapa di antara mereka ada yang berurai air mata ketika mereka tidak berkesempatan berjihad bersama Rasulullah saw. Pada ayat berikut, Allah menjelaskan perbedaan antara orang-orang yang ikhlas dan yang setengah hati. (Harun Yahya, Nilai-nilai Moral AI-Qur'an, 2004)


Tafsir At-Tabari


Maksud penggalan ayat (Dan orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka dizaIimr', pasti Kami akan memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia) adalah orang-orang yang meninggalkan kaum, rumah dan tanah air mereka disebabkan permusuhan yang mereka alami, dan mereka itu adalah para sahabat Rasulullah saw. yang dianiaya oleh para pembesar Mekah, mereka diusir sampai akhirnya Allah mempertemukan mereka dengan kaum Anshar dan menempatkan mereka di Madinah, inilah juga tafsiran dari Asy-Sya'bi bahwa yang dimaksud dengan (Tempat yang baik kepada mereka di dunia) adalah kota Madinah. Pemaknaan ini lebih utama dan lebih benar daripada penafsiran-penafsiran yang lain. Termasuk ada pendapat bahwa ayat ini turun berkaitan dengan Abu Jandal bin suhail, Wallahu A'lam

Adapun penggalan ayat (Dan pahala di akhirat pasti lebih besar) adalah sungguh benar-benar apa yang Allah janjikan berupa balasan dengan dimasukkannya ke surga-Nya adalah sesuatu yang lebih besar, (Sekiranya mereka mengetahui) (Tafsir At-Tabari, Jilid XIV, 2001: 223-226)


Tafsir Ibnu Kasir


Dalam ayat ini, Allah Swt. memberitahukan pahala yang akan diterima bagi orang-orang. yang berhijrah ke jalan-Nya demi meraih keridhaan-Nya. Orang-orang yang berhijrah ialah mereka yang rela meninggalkan rumah dan negerinya, berpisah dengan saudara dan sahabat karibnya atau apa pun, demi mengharap pahala dan ridha Allah; Barangkali yang menjadi sebab turun ayat ini adalah peristiwa hijrah ke Habasyah. Hijrah ini dilakukan karena semakin sengitnya siksaan yang ditimpakan oleh orangorang musyrik Mekah kepada kaum Muslimin.

Kemudian, turunlah perintah Allah Swt. untuk berhijrah ke Habasyah agar lebih nyaman beribadah menyembah Allah. Sejarah mencatat nama-nama sahabat yang turut hijrah ke Habasyah, beberapa di antaranyaadalah Utsman bin Affan beserta istrinya Ruqayyah binti Muhammad, Ja'far bin Abu Thalib sepupu Nabi saw., Abu Salamah bin Abdul Aswad dan sahabat lainnya yang kurang lebih mencapai delapan puluh orang laki-laki dan perempuan, sahabat dan sahabiyah yang amat jujur beribadah kepada Allah Swt.

Sungguh benar benar mereka telah memenuhi perintah Nya maka Allah pun menjanjikan mereka ganjaran di dunia dan kenikmatan abadi di akhirat. Oleh sebab itu Allah SWt. berfirman,: (Pasti Kami akan memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia yakni tempat yang baik dan layak semasa hidup di dunia) Setelah pahala yang mereka terima di dunia, Allah Swt. menjanjikan pahala akhirat yang tentu lebih agung dari apa yang mereka terima di dunia (Al-Misbah AI-Munir fi Tahzib Tafsir lbnu Kasir, 1999: 579).


Hadis Shahih


Dari Alqamah bin Waqash Al Laitsi, dia berkata "Saya mendengar Umar bin Khathab ra. berkata di atas mimbar 'Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda 'Sesungguhnya amal-amal itu hanyalah dengan niatnya dan bagi setiap orang hanyalah sesuatu yang diniatkannya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya Dan, barang siapa yang hijrahnya kepada dunia, maka dia akan mendapatkannya. Atau kepada wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada sesuatu yang karenanya dia hijrah" (HR Bukhari, 1)

0 comments:

Post a Comment