Monday 1 July 2013

BLSM, Bantuan atau Jebakan?


Sejak diberitahukannya ada Bantuan Langsung Sementara Masyarakat sebagai obat atas diberlakukannya kenaikan BBM ini ternyata mengundang banyak kontroversi baik di kalangan rakyat maupun pejabat. Uang yang diberikan kepada rakyat miskin sebesar Rp. 150 ribu/bulan selama 4 bulan ini tidak menimbulkan banyak perubahan.

Banyak yang menganggap bantuan ini tidak berguna banyak karena ditimbang dari perbandingan kebutuhan hidupnya. Bantuan yang hanya diberikan kepada rakyat mikin ini nyatanya tidak sesuai yang direncanakan. Banyak orang kelas ekonomi atas yang mengikuti program ini. Seperti orang yang memiliki telepon pintar yang sudah tergolong kelas ekonomi atas. Lantas kemanakah hak-hak yang pemerintah janjikan tersebut?


Masih belum dapat banyak berita mengenai BLSM ini. Dalam sebuah acara berita mengutip salah satu warga yang telah mendapatkan BLSM tersebut mengatakan bahwa ketika ditanya uang ini ingin digunakan untuk apa? Dia menjawab untuk menambah kinerja bisnis saya. Sebab mereka menganggap untuk menambah biaya hidup mungkin bisa. Tapi kan program ini hanya untuk 4 bulan kedepan. Ditak dapat dipastikan kalau setelah 4 bulan kedepan hidupnya akan semakin miskin atau tidak. Lain lagi kalau dia sudah masuk lanjut usia.


Belum lagi barita terbaru mengenai voting yang dilakukan di salah satu website terkenal yahoo.com yang menadakan jejak pendapat mengenai BLSM yang diadakan oleh pemerintah ini. Dapat disimpulkan bahwa dominan orang tidak setuju akan adanya program BLSM pemerintah ini.

Jadi, kita sebagai warga yang menerima bantuan ini hasusnya menyadari bahwa akal-akalan pemerintah ingin membuat kita sengsara tapi dengan cara yang halus. Kayak anak kecil aja yah, dikasih kue dulu, baru deh nurut. Hehehe. Tapi ingat kita kan bukan akank kecil lagi kan? Kalo gitu kita tahu dong yang baik itu kayak gimana yang buruk itu kayak gimana. Udah jelas bantuan ini menjebak supaya rakyat pada percaya bahwa pemerintah kita baik-baik, eh tau-taunya ada maksud dibalik itu.

So, sistem demokrasi yang sudah gak jelas ini harusnya diperbaiki. Tidak boleh asal memutuskan sesuatu. Solusi yang terbaik adalah ganti system dengan system yang baru. Kenapa? Tanya aja ke rakyat Indonesia, sudah sejahtera semuanya belum? Kalo belum pilihlah system terbaik yang telah terbukti menyejahterakan seluruh rakyatnya. Cek disini. [114]

2 comments:

  1. hehh.. .
    anda adalah 1 dari skian banyak org yg sya kira terbawa oleh kta kta reporter atau pun media. Rakyat bisa lebih sengsara jika BLSM tidak ada. Taukah anda dimana letak kesalahnnya? Menurut sya ini terletak pada Kepala desa/RT/Kelurahan atau Pihak" berwajib lain yg bertugas mendata warga. Sya masih ingat betapa kejinya RT itu dimana untuk membuat Surat Keterangan Tidak Mampu harus bayar 50rb. bukan mustahir, Org kaya bisa mendapat SKTM (biasanya untuk urusan sperti anaknya gak masuk Reguler trus daftar ke Terbuka/khusus menengah kebawah). . . Ingatlah skrang Rakyat mulai masuk kedalam permainan, jurnalis terlalu tinggi melihat sehiingga yg bawah tak dilihat. Tmohon maaf jika sya agak keras. Terima Kasih :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Assalamualaikum

      Maap yang dijelaskan saudara memang benar. Tapi apakah semua yang dikatakan jurnalis itu salah? Kalau kita sendiri yang melihatnya itu kenyataan mau diapakan lagi. syukran

      Wassalamualaikum

      Delete