Saturday 15 September 2012

LKMM (Latihan Kepemimpinan dan Manajemen tingkat Menengah) 2012

 Pukul 06.10 para peserta disiapkan di lapangan depan sekolah untuk berangkat ke tempat tujuan. Dengan makan 2 telur dan segelas air madu membuat para peserta bertambah stamina. Upacara yang diselingi senam pagi membuat para peserta semakin semangat. Dengan penuh keyakinan dan tidak sabar, akhirnya para peserta diberangkatkan. Rombongan angkot pun dilepas di lapangan parkir sekolah oleh kepala sekolah kami tercinta, Pak Uno, yang tidak bisa ikut karena ada tugas lain yang harus diselesaikan di sekolah.


Perjalanan di mobil memang melelahkan. Tapi ternyata itu belum seberapa. Kita para peserta diturunkan di Cibatok, Leuwiliang yang berjarak ± 45 km sebelum Desa Cibitung Kulon. Mulai dari sinilah tantangan fisik dijalani. Jalan jauh pun harus dilalui dengan sangat terpaksa. Sekitar 3 tempat pemberhantian sudah dilewati dan akhirnya sampai di lokasi tempat kita akan melakukan presentasi dengan warga. Di sana kami disambut oleh Pak SekDes Desa Cibitung Kulon. Kami disambut baik oleh para pengurus desa. Penyambutan pun selesai dan jalan kaki dilanjutkan sampai tempat kita menginap, yaitu masjid milik Ustadz Muhyidin yang biasa di sapa ustadz mumuh. Di sana kita sudah disambut oleh hidangan makanan berupa sayur sop dan kawan-kawannya. Kami gunakan waktu ini untuk sholat dan istirahat sampai Ustadz Mumuh datang. 


Ust. Mumuh datang saatnya kita melanjutkan agenda kita, keliling Desa Cibitung Kulon. Agenda ini dalam rangka eksplorasi tempat yang akan kita wawancarai agar nanti ketika bertugas tidak tersesat. Walaupun dalam keadaan langit gerimis,  kami pantang menyerah untuk menghadapi tantangan. Kami lanjutkan perjalanan dengan sepatu yang basah dan baju yang berteteskan air hujan. Kepeleset dan jatuh tersungkur kita terima dengan penuh kesabaran. Dan akhirnya sampailah kami di kantor desa. Di sana dijelaskan bagaimana keadaan dan kondisi warga desa sekaligus pembagian kelompok tiap RW. Kemudian dilanjutkan ke masjid tempat kami akan bermalam. Sesampainya di sana kami langsung mandi dan bersiap-siap untuk menunaikan sholat maghrib dan isya. 


Makan malam pun tiba dan kita sambut dengan tubuh penuh kedinginan. Walau cuaca dingin yang tidak menentu, tapi hidangan yang disediakan membuat kami merasa tetap dalam kehangatan. Kemudian kami melanjutkan dengan kegiatan di alam mimpi masing-masing peserta. Dengan hanya beralaskan karpet, kami tidur diatasnya dengan nyenyak.

Pagi sekitar pukul 03.30 kami dibangunkan untuk menunaikan sholat sunnah tahajjud. Berwudhu dengan air dingin bercampur udara yang menusuk kulit, akhirnya kami melaksanakan sholat subuh. Kemudian kami diberi pembekalan berupa pemikiran-pemikiran islam yang merujuk kepada syariah dan khilafah oleh Ust Mumuh. Waktu pun berlalu dan akhirnya kami dikumpulkan di lapangan depan masjid. Semuanya harus sudah siap dengan pakaian putih abu dan peralatan wawancara yang sudah disiapkan sebelumnya. Sebelum berangkat kami diberi pembekalan dari pak karebet tentang bagaimana adab kita berwawancara yang baik dan benar ketika di rumah warga. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang yang disebar di 8 RW di Desa Cibitung Kulon. Setelah itu baru kami dilepas dan berpencar berdasarkan RW yang sudah ditugaskan.


Para peserta pun berpencar dan memilih-milih mana warga yang pantas kita wawancarai. Rata-rata Ibu Rumah Tangga, Petani, Buruh Tani, Buruh Pegawai, Pak RW, Pak RT, Bidan, Polisi, anak-anak, dll. Para warga diwawancarai dengansopan mengunakan metode Analisis SWOT yang sudah diajarkan Pak Karebet Sabtu kemarin. Waktu wawancara hanya dibatasi sampai dzuhur tiba. Waktu dzuhur kita harus sudah balik untuk sholat dan makan, yang kemudian akan dilanjutkan kembali sampai ashar tiba. Sesampainya di masjid kami disuruh kumpul dan langsung mendiskusikan hasil wawancara kita terhadap warga. Kemudian hasil diskusi harus dipresentasikan di depan para peserta lain tentang RW nya masing-masing. Saking sibuknya sampai-sampai tidak ada peserta yang sudah mandi. Diskusi hanya dibatasi sampai maghrib. Dilanjutkan dengan sholat dan makan malam. Kemudian baru dilanjutkan dengan presentasi tiap RW. Setelah semua RW presentasi hasil analisisnya, kemudian akan disatukan oleh tim formatur menjadi satu presentasi yang isinya mencakup jawaban-jawaban para peserta tadi. Nanti kemudian presentasi yang baru dibuat oleh tim formatur itu (para BPH Ikhwan dan Koordinator Sekbid Ikhwan) akan dipresentasikan ke warga Desa Cibitung Kulon oleh siswa kami yang biasa berbahasa sunda. Dan akhirnya selesai dibuat sampai pukul 01.00 malam.


Pukul 04.00 kami dibangunkan untuk bersiap-siap sholat shubuh. Kemudian kami dibekali tausyiah yang sangat bermakna oleh orang yang mempunyai semangat besar untuk berdakwah. Ini merupakan tausyiah terakhir bersama Ustadz Mumuh. Kemudian kami diberikan waktu untuk istirahat sampai waktunya kita untuk mengambil ikan di kolam sebelah masjid. Siswa dibagi tugas, ada yang mandi dan menangkap ikan di kolam. Ikan pun tertangkap dan kita terpaksa untuk menangkapnya karena itu merupakan makan siang kita. Kemudian kami bersiap-siap kumpul di lapangan untuk bertemu warga di kantor desa.


 Perjalanan ke kantor desa dan di sana ternyata sudah ada warga yang menunggu kedatangan kami. Setelah itu kami presentasi di depan para peserta dan warga yang ada mengenai presentasi yang sudah dibuat tim formatur tadi malam. Akhirnya acara berjalan lancar dan warga pun senang atas analisis yang sudah diberikan oleh kami. Sebelum pulang kami berpamitan terlebih dahulu kepada para warga yang ada.  Kemudian kami berfoto-foto di depan kantor desa sebagai bukti bahwa kami telah berkunjung ke desa itu dengan tujuan untuk memecahkan masalah. Selesai berfoto kami diajak pulang dengan jalan yang berbeda, yaitu melewati sawah dengan pemandangan yang sangat indah.


Sampai di lokasi kami disambut oleh rujak dan es kelapa yang sangat menggoda. Tapi sebelumnya kami disuruh untuk menjawab beberapa pertanyaan seputar analisis SWOT dan kesan pesan kami setelah bertugas. Tugas pun selesai dan langsung menyantap hidangan yang sudah ada. Perut pun sudah kenyang. Tapi, rintangan masih terus berlanjut. Setelah ini kami sholat dzuhur. Makan siang pun datang dengan menu utama ikan bakar hasil tangkapan kami. Perut kenyang hati pun senang. Tapi makan dengan perut kenyang memang kurang nikmat. Itulah tantangan selanjutnya.


Angkot pun sudah menunggu di depan gang pertigaan. Saatnya kami membawa barang-barang ke mobil angkutan barang. Semuanya pun berbondong-bondong membawa barangnya masing-masing. Para peserta pun bersiap-siap pulang ke asrama kami tercinta. Kami juga turut mendukung para ulama yang memperingati acara liqo syawal di Yasmin, Bogor. Persis sebelum berangkat, kami bertemu Ustadz Mumuh yang  sepulang dari acara Liqo Syawal ke rumahnya. Akhirnya kita pamitan sebentar untuk terakhir  kami bertemu.Akan selalu teringat sosok Ustadz Mumuh yang senantiasa memperjuangkan dakwah dan mengisi hidupnya dengan semangat yang tinggi untuk membela islam dan khilafah.


Perjalanan pulang dilalui dengan penuh suka duka dan kelelahan. Namun kerinduan terhadap asrama tetap menjadi nomor satu dalam hati para peserta LKMM 2012.[114]

0 comments:

Post a Comment