Siapa yang menyangka bahwa takdir seseorang yang telah Alah
SWT tetapkan itu bakal muncul hari itu. Ini adalah pertama kalinya saya
merasakan salah satu kekuasaan Allah, yaitu qadhanya. Yah, mau bagaimana lagi.
Semua kejadian berawal dari sini.
Subuh habis pulang nganter ayah dari terminal, tiba-tiba
terjadi kecelakaan yang sulit dijelaskan secara rinci. Yang pertama kali
terpikir apa? Ternyata saya telah melalaikan salah satu perkataan ayah,
“hati-hati”. Kata yang sering kita dengar kalau kita naik kendaraan. Makanya saya
sangat menyesal tidak memperhatikan kata-kata itu dengan baik.
Kemudian yang terpikir selanjutnya apa? Langsung teringat
ketika melihat berita motor tabrakan sama bus, trus orangnya dah kelindes berdarah-darah.
Arrghh… apakah itu terjadi padaku? Alhamdulillah Allah masih memberikanku waktu
untuk bisa lebih banyak lagi memahami kejadian seperti itu. Dan masih banyak
lagi yang bisa dijelaskan ketika kecelakaan itu ditolong oleh Allah.
Kalau kejadiannya siang, pasti bakalan berurusan sama
polisi. Kemudian kebetulan pas kejadian ada yang ngeliat saya, jadi langsung
diseret deh. Lalu ada yang bawa mobil, orangnya baik, sampai rumah saya diantar
menggunakan mobil tersebut. Motornya? Untung itu dekat dengan rumah teman ayah
saya, jadi bisa dititipin. Dan masih banyak lagi. Terutama kondisi saya
sekarang yang saya sangat bersyukur sekali ditimpakan oleh Allah hanya segini.
Nggak terlalu parah toh!
Yah, pokoknya itu akan menjadi kejadian yang tidak akan
terlupakan seumur hidup. Tidak banyak yang bisa saya share, tapi yang jelas intinya:
1.
Jangan pernah melalaikan amanah
Amanah yang besar seperti menjadi ketua
atau anggota, itu amanah yang pasti tidak akan kalian lupakan. Tapi jangan
lupakan amanah yang sepele yang mungkin ditelinga kita sudah menjadi
angin-angin yang biasa kita dengar. “hati-hati” merupakan amanah, jadi jangan
dihiraukan. Termasuk juga “beribadah” merupakan amanah kita sebagai manusia
ciptaan Allah katika kita hidup di dunia. Sekali kita mengabaikannya memang
tidak berefek besar di dunia, tapi kalau dah mati baru tau rasa loh! Hahaha.
Wajar, habis trauma sama amanah nih..
2.
Manfaatkan dengan baik kesehatan yang ada
Jaman sekarang sehat itu mahal. Percaya
deh! Kalo gak percaya, sono ke rumah sakit trus tanya orang biaya yang
dihabiskan berapa? Sampe rela ngutang demi mendapatkan sehat. Nah, udah tau
mahal makanya jangan disia-siakan. Jarang orang bersyukur atas nikmat sehat
ketika kondisi dia lagi sehat. Biasanya orang sakit dulu, baru deh nyadar kok
sehat itu enak ya..
Kemudian biasanya orang-orang menganggap
bahwa remaja itu kuat dan orang tua itu lemah. Hey, emangnya kalian siapa? Yang
menentukan kuat lemah itu hanya Allah. Kalau sudah qadhanya seorang remaja itu
kecelakaan, ya sudah. Berarti dia kuat gak? Enggak lah.. wong sekarang lagi
sekarat gitu. Makanya saya benci sama remaja yang sombong dengan kakek tua yang
sakit-sakitan yang bentar lagi mau mati. Kalau tiba-tiba remaja itu sudah
ajalnya, siapa tahu tuh kakek tua yang tadi bisa seneng kegirangan terus sehat
deh. Hahaha
Udah lah, pokoknya bersyukur aja sekarang
kalo misalnya yang baca artikel ini lagi sehat wal’afiyat (amiin). Jangan
nunggu sakit dulu ya..
3.
Yakin pasti di balik kejadian itu ada sesuatu
yang lebih baik bagi dirinya
Tidak mungkin Allah menakdirkan sesuatu
tanpa ada sebab. Pasti ada alasan kenapa sesuatu tersebut bisa terjadi. Saya
yakin kalau kecelakaan saya terjadi supaya saya lebih yakin akan 4 poin yang
saya tulis di sini. Atau mungkin ada dosa besar yang tidak bisa terhapuskan oleh
doa, harus diapuskan dengan cara seperti ini. Atau mungkin kejadian ini terjadi
supaya bisa menjadi pelajaran bagi orang lain. Dan masih banyak sebab lain yang
belum ketemu jawabannya sampe sekarang. Hehe
4.
Manfaatkanlah waktu hidupmu dengan sebaik-baiknya
Ajal memang tidak ada yang bisa menebak
kapan dia berkunjung. Tapi kita bisa mempersiapkan itu semua sebelum kedatangan
ajal kita. Saya terus kepikiran dengan kejadian meninggalnya ustadz jefry.
Padahal sama kayak saya, naik motor trus nabrak, orangnya mental. Tapi kok endingnya bisa beda. Jadi memang tidak
ada yang bisa menebak kedatangan ajal seseorang. Kalau gak salah yang lagi main
futsal saja bisa didatengin. Yang masih muda aja udah banyak yang didatengin,
apakah kita gak takut kalo tiba-tiba memang sudah ajalnya. Mungkin besok? Atau
lusa? Atau minggu depan? Siapa yang tahu.
Yang jelas jaga tuh umur kalian selagi masih
muda. Kalau sudah tua bakalan menyesal, “kenapa waktu muda saya gak gini ya”.
Trus di akhirat baru nyesel deh, “kenapa waktu di dunia saya selalu mengerjakan
hal yang sia-sia ya”. Makanya orang bilang nyesel itu datengnya terakhiran. So,
dari sekarang juga kalian menyesal sehingga nanti tidak ada yang perlu
disesalkan. [114]
0 comments:
Post a Comment