Friday 26 July 2013

Temu Tokoh dan Ulama Kabupaten Bogor dalam Rangka Diskusi Mengenai Penolakan Miss World 2013 dan Buka Bersama

Sudah 15 menit saya menunggu acara “Temu Tokoh dan Ulama Kabupaten Bogor Dalam Rangka Diskusi Mengenai Penolakan Miss World 2013 dan Buka Bersama” dimulai namun baru setengah tokoh dan ulama yang hadir di tempat. Karena acara ini urgent untuk dihadiri oleh para tokoh dan ulama akhirnya panitia berencana untuk menunggu sampai semua datang di tempat. Tepat acara dimulai pada pukul 17.00 WIB hari Rabu, 24 Juli 2013 di Rumah Makan Bambu Haur Sentul, Bogor.

Thursday 25 July 2013

7 Alasan Menolak Miss World 2013 Di Indonesia

alasan menolak miss world 2013

Beredarnya berita mengenai diadakannya acara Miss World di Bogor membuat para warga menolak untuk mengadakan acara tersebut. Bahkan warga Sentul sendiripun menolak untuk mengadakan acara maksiat di daerahnya ia tinggal. Sudah banyak yang menolak bahkan membuat ancaman kepada Pak Bupati kalau misalnya acara itu diadakan.

Semua ormas islam telah setuju untuk menolaknya. Namun tetap saja acara ini masih dipertahankan, walaupun katanya Pak Bupatinya sediripun tidak tahu menahu kapan dia mengizinkan acara tersebut. akhirnya terjadilah lempar melempar masalah. Semuanya pada mengaku tidak tahu menahu mengenai penyelenggaraan acara ini.

Monday 1 July 2013

BLSM, Bantuan atau Jebakan?


Sejak diberitahukannya ada Bantuan Langsung Sementara Masyarakat sebagai obat atas diberlakukannya kenaikan BBM ini ternyata mengundang banyak kontroversi baik di kalangan rakyat maupun pejabat. Uang yang diberikan kepada rakyat miskin sebesar Rp. 150 ribu/bulan selama 4 bulan ini tidak menimbulkan banyak perubahan.

Banyak yang menganggap bantuan ini tidak berguna banyak karena ditimbang dari perbandingan kebutuhan hidupnya. Bantuan yang hanya diberikan kepada rakyat mikin ini nyatanya tidak sesuai yang direncanakan. Banyak orang kelas ekonomi atas yang mengikuti program ini. Seperti orang yang memiliki telepon pintar yang sudah tergolong kelas ekonomi atas. Lantas kemanakah hak-hak yang pemerintah janjikan tersebut?