Sunday 6 January 2013

Jebakan Tahun Baru

Tahun 2013 telah datang dan apakah kita harus menyambutnya? Lebih baik kita perhatikan dulu semua sebab akibat dari kegiatan yang kurang penting ini.

Orang memandang ini kagiatan yang sangat penting karena kegiatan seperti ini hanya ada 1 tahun sekali. Saking menghargainya akhirnya orang-orang merayakannya dengan meriah. Sampai-sampai beli kembang api dan trompet buat tambah meriah padahal ngabisin duit. Ditambah lagi konser musik yang mengundang setan untuk ikut nimbrung ke sana. Tapi kenapa masih tidak sadar juga sih?

Untuk beli barang-barang kayak gitu mendingan dibeliin makanan yang pastinya dapet manfaat. Kalo buat dibeliin kembang api itu hanya bersifat sementara. Alasannya apa? Padahal kalo ingin lihat kembang api ya lihat aja kali pasti ada juga yang beli. Ingin nyalain kembang api? Nah, ini yang jadi masalah. Dalam islam tidak ada tradisi nyalain kembang api dan itu merupakan budaya non muslim. Tau sendiri kan hukumnya gimana?

Kemudian sampai diadakannya konser musik tempat para syetan berkumpul. Padahal kalau mau denger musik tinggal denger lewat laptop. Mau lihat mukanya tinggal search di mas google. Mau ketemu langsung? Ngapain... mending juga ngaji ikut pengajian yang diselenggarakan pada malam tahun baru. Emang ada? Ada. Ada habib yang mengadakan pengajian ceramah di monas. Sebenarnya itu boleh gak sih... kalau suatu pekerjaan itu tergantung niat yang sudah kita niatkan. Kalau pengejian itu untuk melawan para konser musik yang ada itu berarti berbiat baik. Tapi kalau supaya ngerayain tahun baru tapi dengan cara yang berbeda itu gak boleh. Lagian ngapain ceramah jam 11.00 malam.

Selesai konser yang stress siapa coba? Ya petugas kebersihan lah. Kasihan dia harus membersihkan tempat koser dari banyak sampah yang berserakan di jalan-jalan. Kenapa pas konser gak banjir aja coba, kan jakarta bakalan tenang.

Masih ingat tentang tsunami di aceh? Setelah terjadi tsunami di aceh sekali-kalinya itu tahun baruan yang paling sepi soalnya takut terjadi susulan sekaligus orang-orang masih pada gotong royong menyelamatkan korban tsunami. Dan bisa dibayangkan pula tahun baruan di GAZA bagaimana rasanya.

Memang sungguh aneh kalau kita tidak tahu bahwa tahun baruan itu memang menjebak kita. Sengaja membuat kita mengikutinya padahal itu merupakan kegiatan yang sia-sia. Rasul pernah mengingatkan kepada kita bahwa tingalkanlah perbuatan yang sia-sia maka kamu akan mendapatkan pahala. Saya mendengar berita bahwa ada seorang perempuan yang pingsan saat berdesak-desakan dengan penonton lain yang sedang menyaksikan konser. Kemudian ada banyak lagi orang yang kehilangan alat-alat elektroniknya gara-gara kurang dijaga, yang dijaga malahan kembang apinya. Jadi sebenarnya tahun baruan itu RUGI dan DOSA karena mengikuti ajaran non islam.

Bagi yang ingin menambah gagasan mengenai jebakan tahun baru silahkan tambah pengalaman anda dengan menulis komentar di bawah posting ini. Semoga dapat menambah pengetahuan para pembaca ya...